"buah dari kesabaran dan kerendahan hati"

ini adalah rumah dimana jerih payah ibu utk membangunnya menjadi istana yg aman buat anak2nya,dulu rumah ini hanya gubuk tua,dan ini adalah hasil dari jerih payahnya sendiri,banyak air mata juga utk membangun rumah ini,tiang coklat yg anda lihat adalah buatan ibu sendiri,wkt itu tdk ada duit buat bayar tukang,n ayah janji akan membuatnya,lalu ibu menyediakan semen,tp ayah malah main judi,akhirnya ibu yg mendirikannya.dan rumah ini juga saksi setiap air mata kami,ketakutan kami akan ayah dan ibu bercerai,dan saksi berapa banyak air mata n doa yg ibu alami.

dari kecil ibu sudah melatih kami utk menjadi wanita yg kuat dan mandiri
ibu mengajar kami utk saling menjaga satu dgn yg lainnya
karena itu kemana kk-ku pergi bermain di situ juga pasti ada  aku, masih inget cerita gimana kk-ku mencuri ubi utk makanan kami? yg belom baca bole baca di http://ansben-evvy.blogspot.com/2011/09/story-revolusioner-pernikahan.html.

dan setelah adik-adik lahir,kami yg udah besar di beri tugas masing-masing.
kk-ku bertugas memasak makanan,
aku bertugas mencuci pakaian semua keluarga (dari umur 8 tahun aku sudah angkat ember yg hitam yg besar banget,tu ember lebih besar dari badan saya,pakaian 9 orang,dan cuci pakaian bukan kaya zaman sekarang senang,bisa pake mesin basuh,dulu aku cuci pake tangan, bukan di rumah lagi,masih harus jalan naik turun sekitar 100 meter jauhnya dari rumah,kadang di tengah jalan aku berhenti tarik nafas kelelahan.)


adikku yg kembar juga dapat tugas,si esra kasi bersih rumah,ester cuci piring,adikku yg laki2 namanya tongam dan mangattar bertugas isi bak kamar mandi buat poop dan pipis,jadi mereka tiap hari harus angkat tu air ulang alik buat isi bak,,,,

kami hidup tdk rukun-rukun amat sebagai kakak dan adik hehe masih ada marah gitu tapi klu ibu sudah nangis karena perlakuan ayah,kami serentak akan memeluk ibu dan menangis bersama,karena ibu mempunyai 5 orang anak  gadis,tiap dia beli baju dia udah tetapin ini punya siapa,jadi keputusan  ibu tdk bisa di bantah,

kami sangat mengasihi ibu dan sebaliknya amat membenci ayah,suatu hari ibu tahu klu ayah dapat proyek n ayah ada byk uang,ibu berusaha baik-baik meminta uang dari ayah,tapi justru ayah marah-marah dan pergi dari rumah,tengah malam ibu belum tidur menunggu ayah pulang,jam 3 pagi dia keluar rumah peri ke kedai di mana ayah main judi,ibu mengambil batu n memukul2 pintu, sambil berkata
'buka pintu..,buka pintu..."

kemudian pintu di buka dan ibu melihat ayah memegang kartu dan ada banyak uang diatas meja,ibu menangis sambil bilang "bpk yerli...,tega kamu main judi kasi hambur kamu punya uang,sedangkan anak-anakmu perlu uang,apa yg 7 org anak itu bukan anakmu?knp kamu perlakukan kami seperti ini?.

ayah berdiri  kemudian ibu memeluk kaki ayah,sambil menangis dia berkata "bunuh lah aku sekarang,tdk ada guna aku hidup,hanya penderitaan yg ku dapat selama hidup,"

ayah mengangkat ibu utk berdiri dan menolak badan ibu ke sudut meja,sampe punggung ibu memar dan biru kena sudut meja,ibu terduduk menahan sakit,dan dia pulang kerumah,sementara ayah pergi tdk tau kemana,setiap kali ayah punya uang kejadian seperti itulah yg terjadi,dan kalau ayah tdk punya uang maka  ibu yg kasihan melihat ayah tdk punya uang dan membeli rokok buat ayah,dengan harapan suatu hari nanti ayah akan berubah dan bertobat.

seperti itulah tahun2 yg kami lewati,kami di latih utk kuat,utk bisa mengurus diri sendiri dan mencari uang sendiri,sementara ibu hanya pergi mencari uang buat kami,memenuhi kebutuhan kami 7 org anak2nya,
selama kami hidup kami pernah hanya makan daun ubi singkong yg di rebus,pernah makan beras 1 muk (ukuran muk tin susu kental manis) di buat bubur dan di campur pucuk ubi dan dimakan 8 org.kami pernah makan kulit ubi yg putihnya di goreng sebagai pengganti ikan,bahkan kami juga pernah makan ubi rebus selama 1 minggu,ibu mengajar kami utk jangan pernah berhutang,ibu bilang kita harus mensyukuri apa yg ada,dan percaya Tuhan akan berkati hidup kita.

sampe kami membesar dan menikah baru ada perubahan pada ayah,hanya Tuhan yg bisa mengubah ayah,ibu berkali2 pergi  ke "bukit doa" dan berdoa hanya utk ayah boleh bertobat,ibu juga pergi ke "salib kasih" di balige utk mendoakan ayah. semua dia lakukan hanya utk ayah bertobat,berbalik dari jalannya yg salah dan mendapat anugerah Tuhan.

tdk pernah sediikitpun ibu berpikir utk  bercerai walau ayah sudah merobek-robek surat kawin mereka,ibu malah mangambil surat itu dan memperbaikinya,katanya nanti kami akan perlukan surat itu, bahkan ibu berkata "aku akan bersabar menuggu datangnya hari di mana ayah akan bertobat."

                                             ini adalah gambaran kebahagian di masa tua mereka
                                      ini adalah kk yg sulung,yg menjadi temen suka duka wktu kecil
                                                   ini adalah c kembar esra dan ester
                                           ini keluarga adik laki-laki yg pertama
                                           ini mangattar yg selalu buat ibu bahagia dan penuh kejutan...
                                            ini eva,adik bungsu yg bekerja di pusat kecantikan
klu ibu lagi bersedih,maka ia akan menghabiskan waktunya dgn memelihara bunga,
                     

Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.                 

Roma 12:12Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!



Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.


Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabarmenanggung segala sesuatu.

2 Korintus 1:6Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.

2 Korintus 6:4Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,

2 Korintus 6:6dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.




Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

0 ulasan:

Posting Komentar