story "revolusioner pernikahan"

cerita ini aku dedikasikan buat ibu ku tercinta,bagaimana Ia berjuang utk anak2 dan keluarganya,
cerita ini tdk ada maksud utk menjelekkan ayahku tersayang,dan semua keluarga yg terkait didalam,tp cerita ini merupakan kemenangan dari  sebuah perjuangan panjang seorang ibu,istri dan wanita dlm mempertahankan rumah tangga dan komitmennya. dan bagaimana Ia berhasil membesarkan 7 org anaknya.

ibu ku lahir dari keluarga yg sederhana dan  bahagia,sebagai putri bungsu,ia sangat manja dgn kakek,apapun keinginannya semua diberikan,dan berbagai kelebihan lainnya selayaknya anak manja.

ibu menikah dengan ayah karena ayah memilih jalan "gelap" utk menikahi ibu,karena pada waktu itu ibu sedang menjalin hubungan dengan seorang pria katakanlah M,dan akhirnya ayah berhasil menikahi ibu,tapi dengan satu penolakan dari mertua,(nenek tdk suka sama ibu,krn wakt itu nenek menjodohkan ayah dgn seorang wanita yg bekerja sbg bidan).

lahirlah kakaku,kemudian lahir juga aku,awalnya kehidupan kami indah,kami  bahagia,bahkan aku sangat meng-idolakan ayahku. bagiku,ayahku adalah laki-laki yg sempurna,sampai akhirnya ayahku naik pangkat dan terjadilah perubahan sikap,mulai dari pulang pagi sampe tdk pulang sama sekali,mula dari pulang mabuk sampe marah2 tdk  menentu,dan yg jadi korban adalah kami.anak-anaknya.


aku ingat tahun 1990-an pendapatan Rp 4 juta-an itu sangat besar pada tahun itu,tp ibu hanya

mendapat RP 300.00 saja tiap bulan nya,ayah tdk suka makan ikan asin,
suatu hari ibu masak ikan teri d sambal,dan d depan mata kami ayah menuangkan ikan teri

itu dan nasi ke atas kepala ibuku,kami menjerit,hentikan ayah...,hentikan
ibu yg saat itu mengandung mengeser badannya menjauh dari ayah,tapi ayah justru

melemparkan gelas ke arah ibu,ibu menangkis dan gelas itu pecah d samping ibu,ibu takut kandungannya terjejas,karena wkt itu ibu sedang hamil 8 bulan.
ibu sangat ketakutan dan berusaha menghindar tp justru tangannya terkena beling,ayah

melihat tangan ibu berdarah dan sepertinya dia tersadar dan menolong membersihkan luka ibu.

saat

aku kelas 2 SD ayah dan ibu berantam,ibu lari dari rumah utk menenangkan dirinya,saat itu hanya aku dan kakak

sulung,aku menangis tiap malam merindukan ibu,sampai akhirnya aku sakit,kk ku membongkar

lemari ibu utk mencari uang membeli ubat,berhari-hari lamanya ibu tdk pulang, kejadian yg

sama terus menerus terulang dalam hidupku,ibu lari dan bpk tdk mempedulikan kami, pernah

suatu hari d rumah tdk ada makanan, kk ku mencuri ubi utk makanan kami,dia korek ubinya

dan batang ubi masih berdiri sehingga tdk ketahuan yg empunya klu ubinya udah hilang"ah

lucu mengenang saat itu"
apalagi dgn postur tubuh yg kecil kk ku memasak,dia berdiri d atas kerusi supaya dapat

memperhatikan ubi itu sudah masak atau belum.....

bahkan sampai kepindahan kami ke kota P,perkara yg sama juga terjadi,bahkan bpk semakin

menjadi-jadi berjudi,
banyak doa dan air mata ibu curahkan supaya bapak dapat bertobat,juga tdk mengubah apa-

apa,
setiap kali ayah dapat proyek dan menghasilkan uang  (ayah kontraktor) dia tdk

pulang,berjudi dan berjudi,pernah aku meminta uang sekolah,pagi itu aku mendatangi kedai

tuak dmana ayah main judi,aku melihat dia pegang kartu." ayah minta uang sekolahku.sudah

3 bulan tdk d bayar,aku tdk boleh pergi sekolah klu tdk d bayar" kataku.
tak perlu pergi sekolah,pulanglah kerumah!!!!! kata ayah dengan suara keras
aku menangis dan  berkata "ayah suruh aku berhenti sekolah? ayah apa itu....????
suatu hari nanti aku sukes karena aku sekolah,aku tdk akan mengurus ayah klu ayah tua

nanti, kataku sambil menangis
iya,iyalah.....kata ayah,tampa memandangku
dia tdk punya perasaan sama sekali,dia membiarkan aku pergi dengan menangis dan tdk

memberi uang sekolah,


apalagi ketika ibuku melahirkan adik kembar perempuan,
nah..perempuan saja buah kandunganmu,lahir lagi dua seperti anak babi....
kejam sekali kata-kata nenek,ibu hanya bisa menangis dan menangis...(ibu juga bergumul dgn Tuhan utk mendapatkan seorang putra,sehingga ibu di karuniakan 2 org putra)
bahkan nenek menyuruh ayah utk menikah dengan wanita yg udah dipilih nenek (ayah dan ibu

menikah tanpa persetujuan nenek,karena nenek udah memilih istri utk ayah,seorang

bidan,dengan kata lain utk kebahagiaan masa depan ayah,sedang ibu hanya gadis

kampung,tetapi pernikahan mereka pun bukan atas dasar cinta,karena waktu itu ibu suda punya tunangan,dan awal kehancuran rumah

tangga ayah dan ibu adalah ketika adik kembar-ku dilahirkan,tunangan ibu ku dulu (M) datang,sambil membawa

baju pengantin(tunangan ibu waktu itu merantau utk mencari duit buat pernikahan

mereka),lalu tunangan ibu bertemu teman lama di tengah jalan dan mengabarkan,kalu ibu

sudah menikah,bahkan sudah memiliki 2 org anak,dia

menangis sampai wajahnya ke tanah,dia koyak baju pengantin yg dia bawa,dia genggam tanah

dan bersumpah klu rumah tangga ibu tdk akan bahagia selamanya,bahkan M menitipkan

surat utk ibu,dan surat itu tdk sengaja di  baca oleh ayah,ayah punya sifat cemburu

buta,dan dari hari itulah pertengkaran demi pertengkaran berlaku,perubahan sikap ayah yg

semakin panas baran,
bahkan sewaktu kami sudah pindah ke kota P,aku sudah remaja,M (tunangan ibu dulu) memberanikan diri

datang ke rumah menjenguk kami,ada ayah disana,aku bisa melihat api kecemburuan di mata

ayah,
dan dari situ aku bertanya siapa dia?utk apa dia datang???
ibu menceritakan semuanya kepadaku,
M datang utk melihat apakah ibu bahagia atau tdk?
bahkan M mengajak ibu kawin lari,dengan berjanji klu dia akan mengasihi anak-anak ibu

seperti anaknya sendiri,
tp ibu menolak,kata ibu "anak-anak ku sudah besar,suatu saat nanti mereka menikah


mereka akan malu karena ibunya lari dengan kekasih lamanya,"kata ibu"
Puji Tuhan klu ibu tetap mempertahankan rumah tanggganya utk kami,anak-anaknya.
padahal M sudah menikah dan memiliki 2 orang anak,dan pernikahannya pun tdk bahagia,

bahkan nenek itu (ibu M) datng menjenguk kami,dia membawakan kami banyak oleh-oleh.
hal yg tdk pernah di lakukan nenek dari ayahku,
dan kabar terakhir yg ku dengar klu M jatuh sakit,dia dirawat di rumah sakit,ibu dan

mama tua datang menjenguknya,ibu membawa mama tua supaya org tdk berburuk sangka melihat

ibu datang menjenguk M,dan pada waktu itulah ibu dan M saling menceritakan

kepahitan hati masing-masing,dan mereka pun saling bermaaf-maaf-an,dan saling mendoakn

kebahagiaan masing-masing,saling bertangisan,
waktu mereka selesai rekonsiliasi,M terus berdiri utk pulang ke rumah,katanya

penyakitnya sudah sembuh,dan kami juga baru tahu klu anak perempuan M di beri nama

T.yang adalah nama ibu sendiri. aduh mungkn kisahku akan berbeda seandainya ibu lari dengan mantan tunangannya dulu.

dan bagaimana ibu membuka bisnis  dan berhasil,sehingga hasil bisnis itu boleh membangun sebuah rumah yg indah bagi kami,bagaimana ibu tiap hari jam 3 pagi masih menjahit untuk menyekolahkan anak-anaknya,dan bagaimana juga ibu setiap hari minggu pergi ke pantai sewa tikar,ban dan kamar mandi utk menghidupi 7 org anaknya. belum lagi waktu dia bener2 down ibu hampir bunuh diri dgn melompat dari atas jembatan,wkt itu adalah wkt dimana ibu bener2 lemah,tdk punya pengharapan,namun wkt ibu hampir lompat ibu ingat anak2nya,bagaimana anak2 ibu nanti klu ibu meninggal,n di atas jembatan itu juga ibu menangis sepuas-puasnya,mengadu keluhan hatinya kepada Tuhan,setiap hari dalam hidup ibu di penuhi dengan tangisan dan air mata,bahkan beberapa kali aku menemukan ibu tidur sambil menangis,sampe ibu rabun krn terlalu banyak menangis.

dalam tangisan ibu dia selalu  berkata "Tuhan..,apa dosaku knp aku harus menderita spt ini,aku punya suami tapi seperti tdk memiliki suami,tdk ada sekalipun kurasakan apa itu arti kebahagiaan dalam berumah tangga,Tuhan..Kau adalah suamiku yg sebenarNya,hanya krn Engkau saja aku dapat bertahan dalam hidup ini.

banyak lagi yg belum sempat ku tuliskan,bagaimana perjuangan seorang ibu di tengah besarnya masalah kehidupan,bahkan ampe aku lulus kuliah diploma,itu semua karena perjuangan ibu,
ibu bukanlah wanita yg berpendidikan tinggi,tapi dia adalah ibu yang pandai menjahit,pandai berbisnis dan pandai kelola keuangan.

aku masih ingat kata-kata ibu yg indah...
"pernikahan adalah sebuah anugerah,dan kalau Tuhan sudah beri anugerah itu,maka Tuhanlah yg membuat kita mampu menanggungnya,
uhuhuhuhuhuhuhuuh
sambil taip aku sambil nangis,mengingat masa-masa dulu,aku rindu sekali memeluk ibu,apalagi sekarang setelah aku juga menjadi seorang ibu,aku tahu betapa melelahkan mengurus rumah tangga,belum lagi masalah yg di hadapinya,masalah batin yg dalam...

mom,,,,I miss u so much...
terima kasih udah menjagaku,merawatku...
uhhuhuhuhuhuhuhhuuhuhuhu

ini buah dari perjuangan ibu,keputusan utk tdk bercerai,walau kesakitan sungguh tak tertahankan,,,,,,but she still love him......
istri yg pegang komitmen pernikahan,meskipun dunia pernikahan itu jauh banget dari kata2 bahagia,
gambar ini diambil wkt mereka datang berkunjung kerumah,honeymoon in malaysia....
istri yg selalu menyanyangi walau dia mendapatkan kebalikannya.....

mom,,,,aku belajar banyak sekali dari perjuanganmu,walau waktu seakan kurang buat kita lebih membagi masa,tapi aku tahu semangatmu n cintamu menjadi inspirasi buat kami.

0 ulasan:

Posting Komentar