malam ini adalah malam ke-2 maxwell bangun dan menangis,dia susah bernafas dan banyak kahak di paru-parunya,

seperti biasa pertolongan pertama di rumah,pump dengan Asthalin dan di beri ubat salbutamol.aku oleskan minyak kayu putih untuk kurangkan angin dalam perutnya.

setelah dia merasa agak baikan,kami nonton tv bersama,aku membaringkan badan yg rasanya sangat lelah n mengantuk,tiba-tiba maxwell duduk,dia tatap mata saya dalam-dalam.
aku tanya "ada apa sayang...???? mana yg sakit ?????
kemudian maxwell menciumku.
memeluk wajahku,kemudian kembali berbaring.....

aku sangat terharu....sekaligus malu...
aku sangat malu..seolah maxwell berkata "mumy...yg kuat dan sabar ya urus adek......"
hati ini bagai di hiris-iris,seharusnya aku yg menghibur dia,menguatkan dia,bukankah dia yg menderita?? bagaimana bisa dia tahu kalau aku sangat lelah dan mengantuk??

dalam kesakitan yg dia derita,namun dia masih bisa menghibur hatiku...
aku mulai di serang dengan pikiran2 bodoh,"apakah ini bertanda kalau dia akan di panggil Tuhan???? "
ketakutan demi ketakutan mulai merasuk pikiranku,,,,aku kembali teringat masa-masa dimana wkt itu dia menangis sambil minta di gendong "mumy.....gendong,gendong...." dalam kesibukan aktivitasku,aku cuma bisa bilang, "sayang....,nanti boleh...?????" dan dia hanya diam sambil kembali naik ke kerusi dan duduk di sana menunggu aku datang dan menggendongnya, ah...rasanya kenapa sakit sekali dada ini......,kenapa aku tdk bisa menjadi ibu yg baik bagi dia.
kenapa aku tdk bisa 5 menit saja berhenti dari kesibukanku dan menggendongnya,kenapa aku begitu jahat...??
aku mengatakan aku sangat menyanyangi maxwell,tapi aku justru menghampakan hatinya,oh Tuhan...ampunilah aku...
dan aku teringat saat dimana dia mulai sakit,dari umur 6 bulan sampe sekarang,hampir tiap musim hujan dia akan terkena batuk dan kemudian asma.

aku hanya bisa menangis menyesali waktu2 yg berlalu yg  tdk aku manfaatkan dgn baik bersamanya,aku pandangin wajahnya yg polos,pucat tertidur lelap sambil sesekali terbatuk-batuk. Tuhan...kenapa aku merasa takut sekali kehilangan maxwell,dan kemudian aku teringat kata-kata ayub:
"apa yg kutakutkan,justru itu yg terjadi"
         ayub 3:25
dan saat itu aku keluar dari lembah ketakutanku kepada sebuah pengharapan,IMAN...

Tuhan menghargai sebuah iman,dan dengan iman aku menyerahkan maxwell ke tangan Dia yg menitipkannya kepadaku,ya...
dia yg mempunyai maxwell....,aku hanya pengasuh....dan Dia yg mempunyainya....
Dengan iman aku percaya Tuhan sanggup menyembuhkan maxwell dengan KASIHNYA  yg hebat bagi kami...

0 ulasan:

Posting Komentar